Puisi-Puisi Politik di Pemilu 2014

Alhamdulillah kita semua udah kelar menunaikan hak kita sebagai warganegara pada 9 April 2014 lalu dalam rangka Pemilihan Calon-Calon Legislatif, dan hasilnya pun sudah bisa kita lihat bareng2 di media-media televisi. Siapa pun pemenangnya kita sebagai rakyat wajib menghormati dan bersyukur bahwa Pemilu 2014 kalini bisa berjalan lancar dan tertib. :t

Ditengah hiruk pikuknya pesta demokrasi Indonesia 2014 kali ini, ternyata ada hal unik yang muncul kepermukaan (kaya ikan aja :D ), yaitu yang ane sebut sebagai Puisi-Puisi Politik di Pemilu 2014. Kenapa ane sebut Puisi Politik? Yap! Puisi-puisi yang ane maksid emang 100% bermuatan politik dan saat ini lagi heboh didunia maya, dimana puisi-puisi politik tersebut dibuat oleh dua kubu dari partai peserta Pemilu 2014.

Nyok kita mulai aja lihat satu persatu..... Bermula dengan digelontorkan 2 puisi dibawah ini oleh Waketum DPP Partai Gerindra, Fadli Zon, beberapa minggu sebelum 9 April 2014, yang isinya menyindir sesorang kandidat presiden dari PDIP, yaitu, Bapak Joko Widodo. Cekidot isi puisinya dibawah, Gan! :z 
"Sajak Seekor Ikan"

Seekor ikan di akuarium Kubeli dari tetangga sebelah
Warnanya merah Kerempeng dan lincah
Setiap hari berenang menari
Menyusuri taman air yang asri
Menggoda dari balik kaca
Menarik perhatian siapa saja
Seekor ikan di akuarium
Melompat ke sungai bergumul di air deras
Terbawa ke laut lepas
Di sana ia bertemu ikan hiu, paus dan gurita
Menjadi santapan ringan penguasa samudera
"Air Mata Buaya"

Kau bicara kejujuran sambil berdusta
Kau bicara kesederhanaan sambil shopping di Singapura
Kau bicara nasionalisme sambil jual aset negara
Kau bicara kedamaian sambil memupuk dendam
Kau bicara antikorupsi sambil menjarah setiap celah
Kau bicara persatuan sambil memecah belah
Kau bicara demokrasi ternyata untuk kepentingan pribadi
Kau bicara kemiskinan di tengah harta bergelimpangan
Kau bicara nasib rakyat sambil pura-pura menderita
Kau bicara pengkhianatan sambil berbuat yang sama
Kau bicara seolah dari hati sambil menitikkan air mata
Air mata buaya
Gak lama setelah 2 puisi diatas terbit, mulcul lagi pusi tandingan yang dibuat oleh intelektual muda PDI Perjuangan (PDIP) Fahmi Habcy, dikhususkan untuk  kandidat presiden Partai Gerindra Prabowo Subianto dan kadernya, Fadli Zon. Cekidot isi puisinya dibawah, Gan! :z
PEMIMPIN TANPA KUDA

Masa kompeni telah berlalu lama
Tak ada jarak rakyat dan centeng

Masa perang telah berganti damai
Tak ada jarak prajurit dan panglima

Masa gagah-gagahan telah tak laku
Tak ada jarak manusia dan manusia

Kejantanan telah berubah
Tak ada amarah dipunggung kuda

Bung Karno blusuk Cipagalo beralas nestapa
Temukan Marhaen tanpa asa

Pemimpin tak perlu kuda
Rakyat tak suka gaya
Cukup Tuhan Punya Kuasa
REMPONG

Seribu caci maki diungkap
Seribu sumpah serapah diucap

Sejuta cara membara
Sejuta siasat menjerat

Tapi. . . .

Sejuta doa melesat
Sejuta asa terangkat

Ini bukan perang pandawa dan kurawa Juga bukan dunia samudera

Hanya 'perang kembangan' dalan pewayangan
Tak ada gurita juga paus hanya anak negeri mengabdi

Berikan cinta untuk negeri
Berikan bukti untuk sanubari

Sejarah tak mungkin dipungkiri
Sejarah juga tak akan lupa

Jejak diri terbawa mati
Jejak ilahi selalu abadi

Nyepi teringat Krisna berucap pada Arjuna : "Karmane Fardikaraste Mapelsyu Kadatyana"
Lakukan tugas jangan hitung untung rugi!

Bukankah kitab-Nya tertulis : Mereka berencana (jahat), Allah juga punya rencana (jahat), dan Allah sebaik-baiknya perencana. . . .

Gitu aja kok rempong. . . .!
Gak cuma selesai sampe situ doang ternyata, Gan! Pada 16 April lalu, Fadli Zon kembali meluncurkan puisi terbarunya yang menyindir Jokowi yang berjudul “Raisopopo”. Cekidot isi puisinya dibawah, Gan! :z
Raisopopo

Aku raisopopo
Seperti wayang digerakkan dalang
Cerita sejuta harapan
Menjual mimpi tanpa kenyataan
Berselimut citra fatamorgana
Dan kau terkesima

Aku raisopopo
Menari di gendang tuan
Berjalan dari gang hingga comberan
Menabuh genderang blusukan
Kadang menumpang bus karatan
Di antara banjir dan kemacetan
Semua jadi liputan
Menyihir dunia maya
Dan kau terkesima

Aku raisopopo
Hanya bisa berkata rapopo
Terbitnya puisi terbaru tersebut, kontan membuat politisi PDIP Fachmi Habcy kembali membalas membuat puisi tandingan yang berjudul "Aku Iso Opo". Cekidot isi puisinya dibawah, Gan! :z
Aku Iso Opo

Aku bisa angkut lawan tapi wajibku tawan
Aku bisa melesat bintang tapi negeri mencabut dengan lantang

Aku tak bisa susah karena terbiasa mudah
Aku tak bisa salah karena terbiasa marah
Aku tak bisa blusuk karena takut kutu busuk

Aku teriak cinta negeri asal sumberalam tuk kusendiri
Aku entah dimana saat bangsaku merana
Aku pulang rakyat masih menentang

Aku pun bukan ksatria dalam “perang kembang”
Tapi mungin ratu adil di negeri para cakil

Aku iso :

Bukan mimpin kotamadya
Karena hargaku jauh diatas rata-rata

Bukan pula gubernur
Karena itu tak buatku makmur

Diatas Equestrian didepan boneka-boneka kuteriak :

“Aku iso mimpin negeri !”

Jangan tanya aku iso opo?

Dorrr…….!!!
Kagak nyangka ane, selain mereka itu politisi, ternyata pada hobi nulis pusisi juga ternyata, gan! :t  Mudah-mudahan, di pemilu presiden nanti, bisa berjalan dengan aman dan lancar seperti Pemili Legislatif kemarin....Amin. :y  Dan siapa pun pemenangnya dalam Pemilihan Presiden nanti, itu merupakan Kemenangan Indonesia! :t 

Sekian, Gan! _____ :d



0 comments:

Post a Comment


Top